Refleksi Hari Guru Nasional: Ketimpangan antara Lembaga Pendidikan Negeri dan Swasta

Oleh : Dr.Drs.H.Solihin,M.Pd (Bidang Advokasi BMPS Kab Tangerang)

Hari Guru Nasional adalah waktu yang tepat untuk merenungkan peran penting guru dalam pendidikan bangsa. Namun, dalam refleksi kali ini, kita perlu menyoroti isu ketimpangan yang terjadi antara lembaga pendidikan negeri dan swasta, serta antara guru negeri dan guru swasta. Ketimpangan ini berpotensi menghambat kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah seperti Kabupaten Tangerang.
Ketimpangan yang paling mencolok terlihat dari segi fasilitas dan sumber daya. Sekolah negeri umumnya mendapatkan dukungan dana yang lebih besar dari pemerintah, sehingga mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah swasta. Di sisi lain, banyak sekolah swasta yang terbatas dalam hal anggaran, sehingga kesulitan untuk memberikan fasilitas pendidikan yang memadai kepada siswa.
Di lapangan, ketimpangan ini juga tercermin pada kesejahteraan guru. Guru negeri umumnya mendapatkan gaji dan tunjangan yang lebih stabil dan menguntungkan dibandingkan dengan guru swasta. Hal ini menyebabkan banyak guru swasta harus mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kualitas pengajaran mereka.
Selain itu, akses terhadap pelatihan dan pengembangan profesional juga menjadi faktor penyebab ketimpangan. Guru negeri sering kali mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan dari pemerintah, sementara guru swasta harus mencari dan membiayai pelatihan sendiri. Tanpa pelatihan yang memadai, kualitas pengajaran di sekolah swasta bisa sangat bervariasi.
Dalam refleksi ini, penting bagi pemerintah daerah untuk mengambil langkah nyata untuk mengatasi ketimpangan ini. Salah satu solusi yang dapat

IklanArtboard 1