KONKLUSI FINAL
Hasil Studi Tiru Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang
Bersama BMPS, Disdik (Sarpras), dan Unsur Pemerintahan
Jogjakarta, Agustus 2025
—
Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tangerang, Dewan Pendidikan bersama BMPS, Dinas Pendidikan (Bidang Sarpras), dan unsur Pemerintahan (Sekcam Mekar Baru) melakukan studi tiru ke Jogjakarta dan sekitarnya.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran langsung tentang:
kondisi sosial budaya pendidikan,
penerapan pendidikan karakter,
pengelolaan sekolah unggul dan rintisan sekolah unggulan,
serta sekolah khusus olahraga.
—
Temuan Utama
- Budaya Sekolah & Pendidikan Karakter
Budaya sekolah/pondok dikuatkan sebagai identitas utama.
Prinsip penting: “Jangan beraksi karena kritik, tapi karena visi dan misi.”
Kesuksesan dipersiapkan lebih awal sebelum waktunya.
Komunikasi intensif dengan wali murid menjadi bagian penting keberhasilan sekolah.
Siswa diarahkan untuk bijak bermedia sosial (tidak mengikuti orang asing).
Kolaborasi dengan luar negeri melalui jejaring internasional dan studi banding mancanegara menjadi strategi peningkatan mutu.
- Peta Pendidikan di Jogjakarta
TK Negeri hanya 11 satpen, SD Negeri 67, sementara SD Swasta 87 → swasta lebih dominan dan unggul.
Sekolah berbasis agama sangat diminati masyarakat karena aktivitas keagamaan menjadi daya tarik utama.
JBM (Jadwal Belajar Mengaji/aktivitas agama) terbukti sebagai penggerak utama kepercayaan masyarakat.
Sekolah swasta menjadi ikon kota pendidikan Jogjakarta.
Dinas Pendidikan Jogjakarta menyatakan siap berjalan bersama swasta untuk menjaga ekosistem pendidikan.
- SPMB Gabungan Negeri–Swasta
SPMB dilaksanakan bersama-sama untuk SMP (dan pengaturan siswa SMA) dengan prinsip berbagi siswa antara negeri dan swasta.
Dinas Pendidikan menunjuk pihak ketiga (perguruan tinggi/konsultan independen) untuk memastikan proses SPMB berjalan transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
Kapasitas rombel dibatasi maksimal 32 siswa agar kualitas pembelajaran terjaga.
Kesepakatan hasil SPMB dipatuhi bersama.
Mutu akademis dan non-akademis dijadikan prioritas utama.
Dalam beberapa aspek, swasta terbukti lebih unggul daripada negeri, terutama dalam penguatan karakter dan inovasi.
- Dukungan Pemda & Regulasi
Pemda Jogjakarta menyediakan jaminan pendidikan daerah untuk operasional sekolah dan biaya personal siswa.
Tidak ada istilah “tahan ijazah” karena siswa yang menunggak bisa klaim ke Pemda.
Sekolah swasta menerima BOSDA, sebagai implementasi amanat undang-undang.
PPP3K dan ASN DPK tetap diperbolehkan mengajar di sekolah swasta, sesuai mekanisme pengajuan.
Pembukaan Unit Sekolah Baru (USB) diatur berdasarkan kajian kebutuhan wilayah dan data masyarakat, bukan aspirasi politik semata, serta diputuskan dalam forum resmi Pemda–Dewan Pendidikan–BMPS.
—
Konklusi
Hasil studi tiru menunjukkan bahwa:
- Sinergi negeri–swasta dalam SPMB menjadi kunci distribusi siswa yang adil dan berkeadilan.
- Sekolah swasta memiliki peran dominan sebagai ikon pendidikan, terutama karena keunggulan di bidang agama, budaya, dan inovasi.
- Dukungan Pemda melalui BOSDA, jaminan pendidikan daerah, dan pengakuan guru PPPK/ASN DPK di swasta menjadi faktor penguat keberlanjutan swasta.
- USB harus berbasis data dan kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar kepentingan politik.
- Budaya sekolah, komunikasi wali murid, dan pendidikan karakter terbukti menjadi fondasi keberhasilan sekolah unggulan.
- BMPS Kab. Tangerang perlu melanjutkan giat studi banding ke wilayah lain yang dinamis untuk memperkaya referensi praktik terbaik.
—
Penutup
Dengan hasil studi tiru ini, BMPS bersama Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang mendorong agar pemerintah daerah dapat mengadopsi praktik terbaik dari Jogjakarta untuk memperkuat posisi sekolah swasta di Tangerang.
Sinergi semua pihak diharapkan dapat mewujudkan Kabupaten Tangerang sebagai kota pendidikan yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter.
Salam BMPS!
Salam Cempaka Putih!
Mukhasin S.Pd
Sekjen BMPS Kab.Tangerang