Oleh Mukhasin S.Pd, Sekum BMPS Kab Tangerang
Pendahuluan: Mengapa Stoicism Relevan untuk Pemimpin BMPS?
Stoicism adalah filosofi kuno yang mengajarkan bagaimana manusia dapat hidup dengan ketenangan, fokus, dan ketangguhan mental di tengah tantangan. Dalam konteks organisasi seperti BMPS (Badan Musyawarah Perguruan Swasta), prinsip-prinsip Stoicism dapat membantu pemimpin mengelola dinamika organisasi, menjaga keseimbangan emosi, dan membuat keputusan yang bijak di tengah tekanan.
Prinsip-Prinsip Stoicism yang Dapat Diimplementasikan:
- Dikotomi Kendali:
Stoic mengajarkan untuk memisahkan hal-hal yang bisa kita kendalikan (pikiran, keputusan, usaha) dari hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan (pendapat orang lain, situasi eksternal).
Implementasi:- Fokus pada perbaikan internal organisasi daripada khawatir terhadap kritik atau kompetisi eksternal.
- Jika menghadapi kebijakan pemerintah yang sulit, fokuslah pada strategi adaptasi yang bisa dilakukan oleh BMPS.
- Memento Mori (Ingatlah Bahwa Anda Akan Mati):
Filosofi ini mengingatkan pentingnya hidup dan bekerja dengan tujuan yang bermakna.
Implementasi:- Pemimpin BMPS dapat memastikan visi organisasi diarahkan untuk dampak jangka panjang pada dunia pendidikan.
- Setiap program dijalankan dengan kesadaran bahwa waktu adalah sumber daya berharga yang harus dimanfaatkan dengan bijak.
- Amor Fati (Cintai Takdirmu):
Stoic mendorong kita untuk menerima dan bahkan mencintai situasi sulit sebagai bagian dari perjalanan.
Implementasi:- Saat menghadapi kendala, seperti keterbatasan dana atau sumber daya, lihatlah sebagai peluang untuk berinovasi dan belajar.
- Terimalah perubahan kebijakan pendidikan sebagai jalan untuk bertransformasi menjadi lebih baik.
- Virtue Sebagai Dasar Keputusan:
Keutamaan (kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri) adalah inti dari Stoicism.
Implementasi:- Dalam rapat dan pengambilan keputusan, utamakan keadilan dan transparansi.
- Bersikap bijaksana dalam menentukan prioritas program dan penggunaan anggaran.
- Praktik Ketangguhan Emosional (Apathia):
Stoic melatih untuk tetap tenang dalam situasi sulit dan tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif.
Implementasi:- Ketika terjadi konflik internal di BMPS, pemimpin bisa menjadi mediator yang tidak memihak, fokus pada solusi tanpa terbawa drama.
- Jaga hubungan dengan pemerintah dan mitra dengan komunikasi yang terkendali, meskipun ada tekanan atau perbedaan pendapat.
Strategi Penerapan dalam Organisasi BMPS Kabupaten Tangerang:
- Pelatihan Filosofi dan Kepemimpinan:
Adakan workshop untuk pengurus BMPS tentang prinsip Stoicism dan bagaimana menerapkannya dalam manajemen organisasi. - Pembuatan SOP Berbasis Keutamaan:
Buatlah pedoman kerja yang berlandaskan nilai-nilai kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan pengendalian diri. - Penguatan Budaya Reflektif:
- Adakan sesi refleksi bulanan untuk mengevaluasi program kerja.
- Gunakan filosofi Stoicism untuk merancang perbaikan.
- Kolaborasi yang Berbasis Harmoni:
Bangun hubungan dengan pemangku kepentingan pendidikan di Kabupaten Tangerang dengan pendekatan yang tenang, solutif, dan saling mendukung.
Penutup: Kepemimpinan Berbasis Stoicism untuk Transformasi Pendidikan
Dengan mengadopsi prinsip-prinsip Stoicism, BMPS Kabupaten Tangerang dapat menjadi organisasi yang tangguh, bijaksana, dan fokus pada misi meningkatkan kualitas pendidikan swasta. Filosofi ini tidak hanya membantu pemimpin menghadapi tantangan, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang harmonis dan produktif.
Referensi:
- Holiday, Ryan. The Daily Stoic: 366 Meditations on Wisdom, Perseverance, and the Art of Living. Penguin, 2016.
- Aurelius, Marcus. Meditations. Translated by Gregory Hays, Modern Library, 2002.
- Epictetus. Discourses and Selected Writings. Penguin Classics, 2008.
- Seneca. On the Shortness of Life. Penguin Classics, 2004.
- Robertson, Donald. How to Think Like a Roman Emperor: The Stoic Philosophy of Marcus Aurelius. St. Martin’s Press, 2019.